Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 19:16:54【Tempat Makan】762 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(322)
Artikel Terkait
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025
- Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh
- SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar
- Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel
- Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China
- BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
Resep Populer
Rekomendasi

PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan

Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih

Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars

Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars

Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai

Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak

Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan